Beragam Penerapan Coco Fiber
Coco peat atau coco fiber sering dikenal sebagai media tanam untuk tumbuhan. Namun, tahukah bahwa coco fiber tdk hanya dpt dimanfaatkan sebagai media tanam? Bahan yg berasal dari sekam buah kelapa ini, dpt dibuat menjadi bermacam bentuk dengan berbagai fungsi berbeda, terutama yg diterapkan dalam tanaman vertikal service office jakarta pusat.
Konsep vertical garden yang digagas oleh desainer lanskap asal Perancis, Patric Blanc ini biasanya menggunakan geotextile atau fabricated modul utk media planter. Keduanya merupakan bahan sintetis dan barang impor.Di Indonesia, konsep tersebut diubah dengan bahan lokal yg lebih ramah lingkungan. Maria Lutfisani, merupakan salah satu yg mencoba cara tersebut setelah melakukan banyak riset. Maria mengembangkan serabut kelapa tersebut yg telah dikemas menjadi coco fiber serta tali tambang utk material dasar penyangga struktur media pada dinding.
Coco fiber sewa virtual office di jakarta yg digunakan telah diproses melalui pengeringan secara alami untuk mengurangi kadar tannin yang merupakan racun bagi tanaman. Serabut itu setelah itu diproses lagi menjadi beragam wujud, seperti dlm bentuk tali (coco rope) dan dalam bentuk lembaran (cocosheet). Utk cocosheet, serabut yang sudah dikeringkan lalu dipres dengan perekat berbahan lateks dlm bentuk lembaran-lembarn setebal 0,5-1 cm.
Pengaplikasian bahan tersebut dalam vertical garden, dpt dilakukan melalui beberapa cara. Jika material dasar berupa tali, bahan tersebut bisa diterapkan dalam bentuk jalinan tali berupa net yang diberi kerangka sehingga menyerupai panel (coco rope panel). Panel itu nantinya dpt digunakan sebagai partisi, sun shading, atau wall feature. Sementara coco sheet, diterapkan pada mulsa dalam konsep horizontal garden, dipakai juga dalam keperluan bidang garden painting, serta digunakansebagai penutup talang.