Dewan Perwakilan Rakyat Mendesak Komnas HAM

kabar suriah .adv - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Masinton Pasaribu heran bersama Komnas HAM & Kejaksaan Gede yg tatkala ini katanya saling lempar tanggung jawab terkait penuntasan pelanggaran HAM berat. Ia bahkan menyatakan dua institusi itu seperti main-main ping pong.

"Seakan-akan Komnas HAM melemparkan ke Kejaksaan Akbar, Kejagung jika kita bertanya pun demikian persoalannya, seperti ada di Komnas HAM. Nah ini musim tiap-tiap bertanya seperti main-main ping pong, lempar-lemparan," kata Masinton waktu rapat dengar opini dgn Komnas HAM di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2016).

Politikus PDI Perjuangan itu lantas mempertanyakan sejauh mana penanganan Komnas HAM bersama Kejagung terkait bersama pelanggaran HAM berat.

"Apakah telah duduk satu meja husus membicarakan kasus ini, sbg institusi negeri. Janganlah main-main ping pong doang, yg satu lempar Kejagung yg satu lempar ke Komnas HAM," sebut Masinton.

Tragedi Semanggi-Trisakti

Sementara anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat yang lain, Didik Mukrianto menanyakan upaya apa saja yg sudah dilakukan Komnas HAM dalam mengusut kasus-kasus pelanggaran HAM berat di periode dulu.

"Memang tak enteng tetapi ini mesti selesai. Sejarah 98 Trisakti & Semanggi, ada hal-hal yg perlu perhatian. Misal korban-korban penembakan adik-adik kita di Trisakti & persoalan psikologis terhadap keluarga shingga muncul keadaan hak atas keadilan, kebenarannya," tutur Didik.

Dirinya menyampaikan, tiap-tiap memasuki bln Mei para keluarag & rekan korban tragedi reformasi senantiasa mengingat kejadian tersebut yg kasusnya bak ditelan bumi.

"Setiap menjelang Mei mereka teriris-iris hatinya dikarenakan tidak kunjung mampu keadilan. Apakah anggota Komnas HAM telah mampu tonton utuh bagaimanakah histori itu berlangsung," kata Didik.

Politikus Partai Demokrat ini pula mendorong biar Komnas HAM lebih dekat bersama tragedi reformasi 1998 tersebut yg menewaskan sekian banyak mahasiswa akibat terkena peluru aparat.

"Saya apresiasi seandainya Komnas HAM utk simposium. Tetapi aku mau Komnas HAM tonton lebih dekat kasus Trisakti Semanggi dikarenakan mencederai keadilan, dikarenakan hingga kini tidak ada titik jelas. Mohon perhatikan Komnas HAM, saksikan keadaan keluarganya sebab mereka teramat menderita," imbau Didik.

Mencari Titik Temu

dongeng indonesia .adv - Menyikapi elemen tersebut, Ketua Komnas HAM Imdadun Rahmat menyebut pihaknya sudah berusaha memecah kebekuan antara penyidik dgn penyelidik pada kasus pelanggaran HAM berat musim dulu.

"Telah muncul draft penyelesaian, namun kira belum sanggup dapatkan titik temu lantaran Kejagung melaksanakan pendekatan bersama hukum pidana & hukum program pidana. Sedangkan Komnas titik beratnya kepada kebijakan-kebijakan struktur pelanggaran HAM berat," kata Imdadun Rahmat.

Dirinya pula mengaku sampai sekarang belum ada kesepakatan antara pihaknya dgn Kejagung terkait hal itu. Faktor ini telah serta dilaporkan pihaknya ke Menkumham Yasonna Laoly.

"Kami tetap cari titik temu," Imdadun Rahmat menandaskan.