Martabak Warna Hitam

Martabak warna hitam. Sepuluh tahun silam, variasi isi martabak manis mentok di kacang-coklat-wijen dan keju. Kini, apa saja ada di sana. Mulai pisang, durian, dan, yang paling banyak, berbagai jenis cokelat impor.

Terakhir, modifikasi yang dilakukan Blackpool di Gandaria, Jakarta Selatan, menembus lebih jauh dari sekadar filling, tapi juga kulitnya. Hendy Haryanto, pemilik Blackpool, mengganti terigu dengan adonan tart blackforest. "Sehingga jadi hitam," ujarnya kepada Tempo, tiga hari lalu.

Martabak hitam, tentu saja, menjadi magnet di pasaran. Sejak buyut kita lahir, martabak manis, ya, kuning. Makanya, sebagian masyarakat Indonesia mengenalnya dengan terang bulan, mengacu pada bentuknya saat dipanggang dengan api kecil di loyang bundar.

Jika kulitnya saja sudah beda, isinya tidak mau ketinggalan. Andalan gerai Hendy adalah Martabak Blackforest Cream Cheese Oreo. Isinya, mudah ditebak, krim putih biskuit andalan Kraft tersebut, plus pecahan biskuitnya.

Bukan cuma itu, martabak hitam ini juga ingin menunjukkan spesialitasnya dengan bahan premium yang sedang trend di kalangan penjual martabak. Misalnya, penggunaan cokelat Hersey yang sebungkusnya bisa Rp 75 ribu. Tidak heran bila martabak hitam di Blackpool di banderol Rp 50-109 ribu.

http://jualalatgeolistriknaniura.blogspot.co.id/ Lalu bagaimana rasanya? Untuk kulit, tidak jauh berbeda dengan martabak terang bulan pada umumnya. Hanya saja martabak di Blackpool kental rasa cokelat dan sedikit gurih. Tapi jangan ditanya taburan atau topping-nya, Blackpool mampu membuat cokelat Hersey’s lumer di lidah. (tempo)