Yang Lain Turun, Properti Di Makassar Tetap Melesat Sewa Service Office Jakarta

sewa service office jakarta - Sektor properti yg tengah melambat baik dari sisi penjualan maupun tingkat kenaikan harga, ternyata tidak berlaku di beberapa kota di Indonesia, contohnya di Makassar. Di provinsi Sulawesi Selatan ini, menurut hasil survei yg dikeluarkan Bank Indonesia (BI), justru mengalami kenaikan biaya sekitar lima persen.

Kenaikan ini membuat kawasan Makassar mengalami pertumbuhan di atas kawasan Jabodetabek yang selama ini menjadi tolok ukur peningkatan properti nasional. Bahkan, pada periode sebelumnya jg Makassar mencatatkan kenaikan dari tiga persen menjadi delapan persen untuk rumah-rumah tipe menengahnya.

Menurut Steven Ghoos, Managing Director Lamudi Indonesia, sebuah portal properti global, sejak krisis keuangan pada tahun 2008, hampir semua kota di Indonesia tetap mengalami pertumbuhan positif di berbagai sektor, termasuk properti - virtual offices in jakarta.

“Tapi kesuksesan Kota Makassar bukan hanya bisa mempertahankan tapi juga meningkatkan pertumbuhannya. Ini menunjukan tingkat kekuatan, kemandirian, dan keberlangsungan kota ini sehingga bisa bertumbuh dibandingkan kota lainnya,” ujarnya dlm siaran pers yg diterima housing-estate.com, Sabtu (23/5).

Sejumlah prestasi sudah diraih kota yg dulu disebut Ujung Pandang ini. Pertumbuhan ekonominya mencapai dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia & adalah yg tertinggi sepanjang lima tahun terakhir. Selain tersebut pemerintah daerahnya juga berhasil memikat para investor dgn meningkatkan infrastruktur kota plus  rencana kota berskala global sampai tahun 2030.

Makassar jg telah mencanangkan pembangunan Center Point of Indonesia, sebuah mega proyek yang dibangun di atas lahan reklamasi seluas 157 ha yang berlokasi dekat dgn Pantai Losari. Saat ini juga telah dibangun dua jalan utama sebagai akses utk menuju pusat kota dan Bandar Sultan Hasanuddin. Nantinya akn dibangun pula beragam moda transportasi seperti monorail, bus, bahkan gondola.

“Hal ini akan membuat kawasan Makassar masih tetap menarik sampai beberapa tahun ke depan bahkan bisa menjadi alternatif utama yg dilirik kalangan dunia usaha sehingga membuat pengembangan proyek di Pulau Jawa tak lagi menjadi hal yang utama,” tandas Steven.